Aceh Timur–BIDIK KASUS,Dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Bersama Dengan P3MD Kecamatan Simpang Ulim menggelar Acara Rembuk Stunting Tahun 2019 di Aula Kantor Camat Simpang Ulim, Senin (22/10/2019).
Rembuk stunting yang mengambil tema “Cegah Stunting itu penting, jangan Biarkan Generasi Kita Gagal Tumbuh” 
Acara ini dibuka oleh Ketua TPID Kecamatan Simpang Ulim Munazir Arani, S.Kep. 
   
Rembuk stunting ini dihadiri oleh Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar (PSD)P3MD Aceh Timur,Perwakilan dari Dinas Kesehatan Aceh Timur, Bidan Desa, Serta Para Kader Pembangunan Manusia (KPM) Sekecamatan Simpang Ulim yang menjadi Bagian Dari Garda Terdepan untuk percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kecamatan Simpang Ulim.
Yusmiadi, SE Selaku TA PSD, mengungkapkan tujuan utama rembuk stunting adalah mencanangkan dan membangun komitmen bersama para pemangku kepentingan pembangunan SDM di Kecamatan Simpang Ulim. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita, akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Secara fisik, kondisi stunting dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi badan per umur yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan yang seharusnya. Akibat terburuk nya adalah perkembangan dan pertumbuhan otak anak, sehingga kecerdasan anak tidak maksimal yang tentu saja akan  menimbulkan masalah secara sosial yang bisa memepengaruhi masa depan serta produktivitas anak tersebut
“Selain itu sosialisasi, edukasi dan sekaligus memantapkan koordinasi, komunikasi dan sinergi dalam konvergensi percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kecamatan Simpang Ulim,” tegas mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka Sagoe Madat Yang Akrab disapa Abu Yus.
Sementara Koordinator P3MD Kecamatan Simpang Ulim M.Januar, S.Pd.I mengatakan kegiatan rembuk stunting ini dilakukan untuk memastikan bahwa isu yang sangat krusial dan strategi menjelaskan, kegiatan aksi percepatan penurunan stunting ini harus serius benar dilakukan oleh semua pihak baik TPID,Bidan Desa, Dan Kader KPM. Untuk itu, kegiatan Posyandu yang ada di Gampong-Gampong harus kembali digerakkan dan mendapatkan perhatian yang lebih serius bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, pemberian informasi Gizi kepada ibu-ibu Hamil harus terus dilakukan sebab jika stunting dibiarkan maka anak menjadi tidak produktif dan bisa menjadi masalah sosial.Pemerintah Gampong benar-benar serius dalam mengatasi stunting agar kelak nanti permasalahan ini tidak menjadi masalah sosial. Ujar Pria Kelahiran Asal Pidie.
Pemanfaatan Dana Desa Agar diprioritaskan untuk penanganan stunting Pencegahannya dapat dimulai dari pemetaan sasaran secara partisipatif terhadap warga Masyarakat yang terindikasi perlu mendapat perhatian dalam penanganan stunting oleh kader KPM di Gampong. Selanjutnya lewat Rembuk Stunting Gampong, seluruh pemangku kepentingan di Gampong merumuskan langkah yang diperlukan dalam upaya penanganan stunting, termasuk bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Kegiatan ini sangat penting dengan harapan duduk bersama untuk memberikan perhatian dan komitmen menurunkan stunting melalui sumber daya yang ada dengan APBG maupun Dana Desa.
Supaya stunting tidak terjadi di Kecamatan Simpang Ulim, M.Januar Selaku Pendamping Desa Kecamatan Simpang Ulim menginstruksikan kepada para Keuchik Gampong untuk memastikan Komitmennya dalam mencegah stunting betul-betul terprogram dan teranggarkan dalam Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) pada tahun 2020.
“Jika semua dilakukan dengan dukungan anggaran dan komitmen yang tinggi, maka stunting bisa turun dan dicegah bersama-sama. Maksimalkan kader posyandu dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan), serta pembentukan Rumah Desa Sehat (RDS) sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik,” pungkasnya.(Andi)